Si A dan Penerimaan Siswa SMP (Part 1)

Posted by Unknown Label:
Baiklah kali ini saya akan fashback pada zaman SMP. Dimulai dari awal masuknya saya pada di sebuah SMP negeri di sebuah kecamatan yang ada di sebuah kota kecil di provinsi Jawa Timur. Katanya sih SMP ini standart nasional. Pada awal-awal tahun millenium standar sekolah memanglah sangat penting (secara bayarnya lebih mahal. padahal kalo di kampung mahal kan gak laku ya. :D). Tapi sebenarnya saya juga gak ada rasa pengen untuk masuk sekolah ini. entah awam atau bego saya malah milih salah satu SMP negeri kecamatan sebelah, padahal itu sekolah katanya sekolah buangan, itu sih katanya.

Dan saya kalo semakin dilarang semakin penasaran, meskipun harus melanggarnya (efak dari sifat golongan darah kali ya :D). Kemudian saya mendaftar, ikut ujian sampai pada hari pengumuman saya jalanin semuanya. Karena sebenarnya dari awal saya gak berniat masuk SMP ini, saya juga sengaja gak belajar memang, dan hal itu juga saya lakukan pas ujian masuk SMA dan Perguruan Tinggi. nyokap pun selalu saja teriak-teriak buat ngingetin buat belajar, meskipun gitu tetep saya abikan.

Sampai pada akhirinya tibalah dimana hari pengumuman penerimaan siswa baru,  karena pada zaman itu internet belom ada, penguman pun berlangsung secara manual. Maksudnya, penguman itu dicetak dan ditempel dipapan pengumuman. karena saya pertamakali ikut test dan juga waktu SD gak ada test (secara di kampung, SD pake test?! dapet murid aja udah syukur tuh sekolah :D). Saya melihat pemandangan yang tidak biasa, orang pung bergerombol menyerbu papan pengumuman yang tak berdaya (ibarat wanita dia udah siap diperkosa<< logikanya fico SUCI 3). dan saya masih biasa-biasa saja, dalem hati saya bilang,"gak keterima juga gak apa-apa". 

Semakin lama saya melihat orang yang bergerombol melihat pengumuman, saya makin penasaran. Bukan penasaran buat melihat lulus atau tidaknya, tapi melihat apa yang dilihat orang-orang yang bergerombol itu.
Mau ga mau saya pun ikut memperkosa, eh bukan ikut melihat pengumuman. Dan setelah ikut berdesak-desakan lihat pengumuman, saya pun bergeming "oh.. ini tho pengumuman". Gak beralama setelah bergeming ada yang yaut omongan saya. "Hore aku klebu (Hore saya keterima)". Dan setelah saya noleh gak taunya dia adalah temen satu kampung dengan saya. Secara gak langsung dia berhasil memaksa saya untuk memeriksa nama saya dipapan itu. kalo dalam logikanya fico, udah tanggung nyelup basahain sampe mandi basah.
Akhirnya saya pun memeriksa pengumuman, setelah mencari dari nomer urut 300 sekian gak nemu, akhinya saya nemu mukan nama saya di urutan 21. dan perasaan saya gimana, karena ikut menghormati yang gak keterima dan yang keterima saya hanya senyum-senyum saja. setidaknya saya bukan Fico yang berteman sama robot dan berekspresi seperti robot. :)

Dimana si A? kok gak ada? padahal saya ingin nampilin dia di halaman ini. mari kita baca lanjutannya di Si A dan Penerimaan Siswa SMP (Part 2)




0 komentar:

Posting Komentar